Tips Pengembangan Diri: Cara Sederhana Mengatasi Sikap Suka Menunda

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Tips Pengembangan Diri: Cara Sederhana Mengatasi Sikap Suka Menunda

ADsiluet
Wednesday, June 19, 2019
Tak bisa dipungkiri lagi, penghalang paling besar bagi kesuksesan seseorang adalah sifat malas dan sikap suka menunda.
Mengatasi Sikap Suka Menunda

Sudah banyak orang yang selalu menunda sesuatu sampai besok apa yang sebenarnya bisa diselesaikan hari ini. Alasan dari sikap menunda biasanya adalah " ah hari besuk juga masih bisa".

Kita menangguhkan sebuah kesempatan karena berharap kesempatan yang sama
akan hadir di hari esuk buka?.

Kali ini, kita akan melihat kenapa seseorang suka menunda dan yang terpenting adalah bagaimana mengatasi sikap tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan produktif.

Artikel ini akan berpedoman pada pepatah bijak berikut "Jangan tunda sampai besok apa yang bisa kamu kerjakan hari ini."

Ketika kita menunda sesuatu yang menjadi hak untuk ditunaikan hari ini, maka kita membuat beban yang lebih besar di hari esok. Ketika kita meninggalkan sesuatu tanpa alasan jelas yang sebenarnya bisa dikerjakan hari ini, maka kita telah menghilangkan sebuah kesempatan yang tak akan kembali.

 Karena setiap hari punya tugas tersendiri dan tanpa kita tahu besuk akan mendukung atau tidak. Waktu yang hilang akan berlalu selamanya alias waktu tak dapat diulang kembali.

Masih ingat kan? Dengan kata ini " Sebuah kesempatan tidak datang dua kali." Pastinya masih ingat dong, dari sejak sekolah dasar pasti selalu di jejali dengan kata-kata tersebut oleh guru kita.

Mengapa Kita Suka Menunda?


Sebenarnya ada satu penyebab utama mengapa orang suka menunda.

Kita menunda karena takut.

Banyak sekali orang beralasan untuk menunda suatu hal hanya karena takut. Takut apa yang kita kerjakan tidak sempurna. Takut banyak komentar orang lain terhadap hasil kerja kita. Rasa takut akan menggerogoti kita dan akan menjadi tidak siap secara mental apa yang mungkin dan bisa terjadi setelah mengerjakan sesuatu. Kita takut kegagalan, secara tidak langsung namun mengikutinya kita juga akan menjadi takut akan kesuksesan.

Tak jarang apa yang kita takutkan biasanya akan menjadi berlebihan. Kita juga menjadi khawatir apa yang akan terjadi nanti padahal kita tidak pernah tau akan hal itu.

Karena rasa takut berlebihan tersebut, bukannya membuat rencana dan persiapan untuk menghadapinya, kita malah terus menerus memikirkan kekhawatiran yang bisa jadi tak pernah terjadi.

Kita takut gagal karena melihat pekerjaan yang harus dilakukan sangat besar. Ada
perasaan khawatir apakah kita mampu menyelesaikan pekerjaan besar tersebut.

Apakah kita bisa mengatasi kesulitan yang akan muncul.

Bagaimana Mengatasi Sikap Suka Menunda?


Pertama, sudah pasti buang rasa takut, khawatir, dan sejenisnya. Catat apa yang Anda pikirkan dan mengapa Anda menjadi takut karenanya. Pada dasarnya rasa takut itu adalah sebab.

Jadi, sadari apa penyebab rasa khawatir tersebut dan buang jauh-jauh. Seringkali rasa khawatir di kepala kita jauh lebih besar dari yang sebenarnya. Dan dalam banyak hal, apa yang kita takutkan tidak pernah terjadi.

Kedua, fokuskan perhatian pada hal yang memang penting. Jika Anda belum bisa membuang semua rasa takut dan khawatir, tanyakan kepada diri Anda seberapa penting hal yang ditakutkan tersebut. Jika memang itu hal yang sangat penting, mungkin memang layak untuk mendapat perhatian lebih dan kita menjadi khawatir karenanya. Namun jika hal tersebut tidak penting, tentu tidak perlu membuang energi banyak hanya mengurusi rasa khawatir yang berlebihan yang membuat Anda menunda mengerjakan sesuatu.

Ketiga, pecah pekerjaan besar ke dalam pekerjaan lebih kecil dan lakukan. Sesuatu yang besar memang terlihat berat. Tapi jika kita memecahkannya ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang lebih kecil akan terlihat jauh lebih ringan dan mudah diselesaikan. Dengan demikian kita akan termotivasi dan memiliki keberanian segera menyelesaikannya. Jadi jika Anda khawatir dengan suatu pekerjaan yang besar, urai pekerjaan tersebut dalam bentuk beberapa pekerjaan lebih kecil dan atur waktu untuk melakukannya.